Tahun ini Yayasan Kanker Indonesia (YKI) merayakan hari jadinya yang ke-47 tahun, dengan mengangkat tema “Bersama Menutup Kesenjangan dalam Melawan Kanker”. Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, di acara Perayaan hari jadi YKI ke-47 yang berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki – Jakarta, Selasa, 23 April 2023, mengatakan […]
AmPm – baca Ampan, duo produser kreatif bertopeng asal Jepang — yang mencetak sukses global melalui lagu debut mereka, ‘Best Part of Us feat. Michael Kaneko’, kembali meluncurkan single terbaru, ‘Everyday’, dan menggandeng penyanyi pendatang baru asal Amerika Serikat, Amanda Yang.
Bersamaan dengan peluncuran lagu mereka di seluruh platform digital media streaming seperti Spotify, Apple Music dan Joox, video, musik lagu ini juga sudah bisa dinikmati melalui Youtube. Single ‘Everyday feat. AmandaYang’, ini juga menandakan sebagai single ke-6 yang diedarkan AmPm selama tahun 2021.
Seperti apa proses kreatif single ‘Everyday’ dan kenapa memilih berkolaborasi dengan Amanda Yang, berikut petikan wawancara dengan AmPm :
Bagaimana proses kreatif dari single‘Everyday’ ?
Tahun, ini kami memang lagi sering membuat musik EDM seperti single sebelumnya, ‘Tokyo’ dan ‘Afterglow’. Bertepatan di Jepang sedang musim panas, kami ingin mendengarkan musik yang cocok buat musim panas. Dari sanalah lagu ‘Everyday’, hadir.
Apakah AmPm mencipta lagu terinspirasi dengan musim ?
Tidak selalu. Biasanya tergantung dengan mood, perasaan dan inspirasi kami pada saat menulis. Di Jepang, dikenal sebagai Negara 4 musim, kami memang jadi sensitif pada perubahan musim. Proses penulisan lagu kami tidak tergantung dengan musim.
Makna dari lagu, ini apakah sekadar memberikan suasana musim panas atau ada pesan tersendiri di dalamnya?
Walau lagu diciptakan untuk suasana musim panas, tetapi pada liriknya yang ditulis sendiri oleh Amanda Yang, adalah tentang hubungan pasangan dan segala perubahan yang terjadi di dalam hubungan tersebut. Seperti juga perubahan musim, perasaan juga sering berubah-ubah terutama jika menyangkut dengan orang yang disayangi.
Selama pandemi, iniAmPm sangat produktif. Bagaimana cara AmPm membangun ide dalam membuat lagu ? Selama masa pandemi, kami tidak merasa stres atau tertekan karena kami menulis lagu berdasarkan ide yang ada di benak atau perasaan kami. Jadi, apa saja yang kami rasakan, ya langsung saja kami buat dan dijadikan sebuah karya. Sebaliknya, justru gara-gara corona, karena tidak banyak kegiatan, kami bisa lebih fokus pada musik sehingga bisa benar-benar bisa produksi membuat musik.
Apakah proses kreatif seperti, ini juga dilakukan Ampm sebelum masa pandemi?
Sebelum pandemi, normalnya, kami bertemu langsung dengan vokalis atau datang ke Negara atau Kota mereka tinggal, untuk mengajak kerja sama. Kalau menghubungi melalui online, kadang butuh waktu lama dalam menunggu respon. Itu sebabnya jika ada yang bisa memberi rekomendasi artis yang dapat diajak kerja sama, kami sangat terbuka sekali.
Ok. Bisa sampaikanproses kreatif pembuatan single‘Everyday’?
Pembuatan single ‘Everyday’, ini terbilang sangat cepat. Diawali membuat musiknya, lalu kami menemukan Amanda Yang, yang tanggap merespon tawaran kami. Tidak sampai sebulan, lagu ini pun sudah jadi.
Kenapa memilih musik deep house ?
Awalnya karena kami suka musik electronik dan House, yang adalah musik dasarnya. Itu sebabnya ke depannya kami akan membuat deep house, tech house atau sejenisnya. Tapi memang untuk kali, ini kami berkeinginan membuat musik deep house.
Bersamaan dengan peluncuran single‘Everyday’, disertakan juga 2 single AmPm sebelumnya : ‘Travelling Light’ dan ‘Own The Groove’. Apa alasan menyatukan 2 lagu ini bersama single‘Everyday’ ?
Kami merasa 2 lagu, ini memiliki nuansa yang sama dengan ‘Everyday’, menggambarkan musim panas di Jepang dan menampilkan unsur Jepang. ‘Travelling Light’, dengan melodi yang agak mendayu, cocok untuk lagu mempersiapkan akhir dari musim panas dan masuknya musim gugur. Mendengarkan kedua lagu, ini benar-benar melambangkan musim panas di Jepang. Kami berharap pendengar bisa merasakan hal yang sama dengan apa yang kita rasakan. Selain itu, lagu ini termasuk lagu yang kami buat di awal debut karier kami.
Saat merilis musik baik kolaborasi, remix, atau original track, apakah lebih fokus untuk musik domestik atau lebih ke pasar Internasional, lalu apa alasannya terjun ke pasar tersebut ?
Kami tidak pernah menarget pada pasar lokal atau Internasional. Kami hanya ingin musik kami didengar oleh banyak orang di seluruh Dunia. Sedangkan target lainnya yang kita punya adalah memperkenalkan artis-artis Asia. Itu sebabnya kita banyak berkolaborasi dengan artis Asia, dengan harapan, jika pandemi sudah selesai, kita bisa segera mengunjungi dan tampil bersama dengan artis-artis, ini di berbagai Negara.
Tidak kalah menawan, duo AmPm menutup muka dengan topeng boneka, kenapa atau memiliki makna simbolis tertentu ?
Menggunakan topeng karena kami ingin dinilai berdasarkan musik, bukan penampilan kami. Inginnya lebih fokus dengan lagu kami. Jujur, dengan menggunakan topeng, ini lebih mudah bagi kehidupan pribadi kami. Lebih bebas untuk kemana-mana.
Topeng AmPm sempat muncul di MV On the Black and White. Apakah suatu saat berencana terlibat lebih jauh di video klip ?
Memang benar, kami sempat muncul dalam video klip. Sayangnya, di video klip kali, ini kami tidak muncul. Ke depannya, ingin juga bisa tampil sebagai diri sendiri.
[]Natasha Diany Bahan tulisan & Photo : PR AE, inc
Dua tahun, ini pandemi yang melanda Indonesia, telah membuat beragam kegiatan, di antaranya panggung seni pertunjukan terhenti. Namun, kini Pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait pencegahan pandemi Covid-19 sebagai langkah awal transisi dari pandemi ke endemi. Tentu, ini menjadi kabar baik bagi para pelaku seni yang dapat kembali berkreasi di atas panggung dan disaksikan langsung […]
Mengiring dan mengulang kesuksesan nan gemilang menghadirkan Sandiwara Sastra, Kemendikbudristek, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media hadirkan sebuah seri monolog “Di Tepi Sejarah”. Seri monolog yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian Sejarah, yang mungkin tak pernah disebut namanya dan tak begitu disadari kehadirannya dalam narasi besar Sejarah bangsa Indonesia. Meski begitu, justru mereka seringkali […]
Tepatnya tahun lalu, selepas meraih sukses yang mendebar dari menyelenggarakan pementasan teater tradisi Sudamala : Dari Epilog Calonarang, bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Titimangsa Foundation, — dirintis Aktris Happy Salma – bersiap hadirkan pementasan bertebar keindahan ini. Pementasan teater Titimangsa, bersisian dengan Katadata dan Pura Mangkunegaran Solo, serta didukung oleh Bank Central Asia (BCA), hadirkan persembahan […]