Relationship

Cermati ! Ketika ‘Si Dia’ Ingin Pujian Pria Lain

Balutan busana minim yang membalut tubuh indah wanita,  hingga   memperlihatkan bagian-bagian rawan yang sensitif , tak  pelak mengundang selera lawan jenis, priaMempertontonkan  belahan dada yang hanya ditutup separuh penunjang payudara, atau belahan tinggi di bagian paha, kian waktu, ini bisa digolongkan dalam beberapa kelompok: tren, berkaitan dengan pekerjaan atau profesi perilaku memang menyukai. Eksibisonis kah mereka ?

Perilaku pamer seks di hadapan satu atau lebih dari satu orang, dituding sebagai perilaku eksibisonis, —  exhibition yang artinya pameran, memamerkan atau mempertontonkan.

Seperti halnya dikatakan  A. Kassandra Putranto, Psikolog di Jakarta Selatan, bahwa eksibisionis adalah orang yang punya kebutuhan dorongan atau keinginan yang lebih dari orang  rata-rata pada umumnya dalam menampilkan diri di depan orang banyak.

“Hanya saja  masalahnya, mana yang masih batas normal dan tidak,  memang agak sulit. Tapi bila sudah sampai memamerkan organ intim atau lakukan gerakan-gerakan sensual untuk kesenangan pribadi, itu sudah masuk eksibisionis dini,” kata A. Kassandra.

Begitu pun, lanjut Psikolog berparas ayu jebolan UI,  ini sulit pula  dibilang penari striptease, atau wanita yang ingin pamer tubuh di hadapan suami untuk memulai percintaan bahkan artis yang berbusana minim sebagai eksibisionis,  selama dari sana mereka tidak memperoleh kepuasan secara seksual.

Beda menurut Dr. Boyke D Nugraha. Dalam sebuah wawancaranya dengan sebuah majalah pria beberapa waktu lampau, ia mengatakan, disinyalirnya, mereka yang suka pamer seks lebih pas dimasukkan dalam kategori narcism, yang istilah kedokterannya merupakan orang yang suka memuja dan memuji diri. Mereka merasa dirinya paling aduhai dan menjadi pusat perhatian sehingga tampilannya selalu mengundang perhatian.  Hanya masalahnya mungkin tak satu pun dari para wanita itu mau mengakui dan menyadari bahwa memamerkan keseksian lekuk tubuh kepada khalayak sudah menjurus ke arah eksibisonis karena  batas antara eksibisionis dan narcism amatlah tipisnya.

Dinikmati  Pria Lain

Menurut  A. Kassandra,  bila  dan sepanjang  seseorang itu tingkat  memamerkan bagian ‘terindah’ tubuhnya dengan motivasi mengenakan mode busana minim yang sebagai penampilan belaka, dan tanpa motivasi, itu bukanlah suatu masalah sebenarnya. “Atau, mempertontonkan sebab ada yang diharapkan yaitu uang,  kelompok ini mungkin  derajat kesakitannya masih  lebih rendah dibanding mereka yang melakukan tidak untuk suatu kebutuhan tertentu.”

Namun memang, menjadi masalah  bila untuk motivasi menarik perhatian lawan jenis hingga   tertarik bahkan terangsang. Inilah yang  sudah tidak benar alias disebut mengalami kelainan seksual. Demikian pula dengan mereka yang sebelum melakukan hubungan seks didahului memamerkan tubuhnya dengan maksud membangkitkan gairah dan keinginan seksualnya, bisa disebut mengalami kelainan seksual,” ujar A. Kassandra.  

Bahwa  penyakit eksibisionis itu masuk kategori penyimpangan kejiwaan dalam hal seksual organ bila memamerkan untuk kepentingan pribadi. Bila sudah memamerkan organ intim atau lakukan gerakan-gerakan sensual untuk kesenangan pribadi itu sudah eksibisionis.

“Hanya saja, siapa yang dapat mengatakan yang begini eksibisionis dan yang itu tidak, rasanya perlu  penelitian untuk menentukan kategori mana yang sakit dan mana yang tidak sakit.  Memang, Psikolog harus bicara berdasarkan statistik. Hanya saja, mereka yang suka dan senang berpenampilan seksi, berkecenderungan eksibisionisnya lebih besar ketimbang dari mereka yang tidak.”

Penyimpangan pemuasan seksual dengan mempertontonan dirinya memang sudah merupakan tren dan  layak dicermati. Apalagi, ada kecenderungan jumlahnya meningkat. Malah, bila pada awalnya seks pamer ini hanya sebatas pada seseorang — biasanya pria    –, kini semakin bergeser.

Dalam perjalanannya mempertontonkan bagian vital tubuh  mengalami revolusi demikian dahsyatnya. Tengok saja, pameran aurat tubuh telah merambah semua lapisan, remaja, lajang, wanita bersuami dari berbagai kalangan. Mereka begitu dengan gamblangnya mengenakan busana yang menampilkan belahan buah dada, atau balutan pakaian dengan belahan bagian samping yang cukup tinggi yang mempertontonkan kemulusan paha, dan busana tanktop untuk mempertunjukkan bagian perutnya nan mulus.

Nah, bagi pria-pria berpasangan wanita yang gemar pamer keindahan tubuhnya, bergegaslah untuk  memberi gambaran akibat yang bakal ditimbulkan. Bila tidak ingin mendengar, pasangan wanita sangat menikmati tatapan dan pujian pria lain, di luar Anda.

[]Andriza Hamzah ME

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *