Health

Melewatkan Sarapan Pagi, Buyarkan Konsentrasi

Jakarta, 12 Agustus 2018 – Selama 8 jam tertidur di malam  hingga terbangun pada pagi hari,  diawali sarapan tentu perlu, untuk membantu mengembalikan energi dan agar siap konsentrasi dalam beraktivitas secara maksimal.

 Sarapan adalah aktivitas yang harus dilakukan untuk mengawali hari. Dijalani tidak hanya sekedar sarapan tetapi  bernutrisi,   memenuhi 25% sumber energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas sepanjang hari.

Pendapat ini  relevan dan sudah terbukti secara ilmiah. Bahwa sarapan merupakan bagian gaya hidup sehat yang sebaiknya tidak dilewatkan. Sangat penting dilakukan karena faktanya tubuh  membutuhkan energi untuk bekerja bahkan saat kita tertidur karena organ tubuh tetap bekerja.

Konsumsi sarapan bernutrisi tak berbatas usia seseorang. Mulai dari anak berusia kanak hingga usia produktif. Tinggal lagi bagaimana untuk lebih melekatkan pentingnya sarapan hingga menyebar ke segala kalangan masyarakat.

Berangkat dari sana jugalah, mengusung kampanye ‘Sarapan Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi’, Energen, — merupakan susu sereal dengan bahan utama susu bernutrsi,  produk Mayora Nutrition —   kembali menunjukkan komitmen untuk menggalakkan kesadaran masyarakat mengenai fakta seputar keharusan mengonsumsi sarapan yang bernutrisi.

Melalui  fakta baru “Tidur malam 8 jam seperti Berpuasa”,  Energen kembali berupaya mensosialisasikan pentingnya membiasakan keluarga menyantap sarapan bernutrisi setiap hari dengan segelas Energen hangat yang kaya akan nutrisi.

Seperti juga yang dituturkan oleh Jonathan Setiadi,  Marketing Manager Sr, Healthy Food Division, di acara  peluncuran  kampanye ‘Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi’, di Jakarta, beberapa waktu lalu. “Melalui kampanye ini  Energen mengajak keluarga Indonesia menerapkan kebiasaan sarapan teratur yang bergizi dengan segelas Energen   yang diperkaya dengan susu bernutrisi, sereal mengenyangkan, di tambah telur dan sigmavit yaitu vitamin dan mineral, mampu dalam membantu memenuhi kebutuhan gizi untuk mengembalikan energi.

Jonathan Setiadi menambahkan,”Jadi perlunya sarapan bernutrisi agar kita lebih konsentrasi.”

Hal itu sesuai yang disampaikan oleh dua pembicara ahli di acara yang sama, dr Ulul Albab, SpOG,  Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Prof. Dr. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.

Dikatakan, meskipun saat tidur, faktanya organ-organ tubuh seperti jantung, otak, pankreas dan sistem pencernaan tetap bekerja menjalankan fungsi-fungsinya. Sehingga    tubuh membutuhkan gizi yang tepat, berkandungan  karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air, untuk mengembalikan energi setelah tubuh berpuasa selama 8 jam ketika tidur malam.

“Karenanya, kampanye ini sepatutnya didukung,” ujar dr Ulul Albab, SpOG, di acara yang menghadirkan Andaretta,  Atlet Sport Stacking, siswa Sekolah Dasar.

Anisa Syaini

Foto : ePR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *