Health

Kesehatan Jiwa Yang Baik, Di Masa Pandemi

Selama masa pandemi, sisi Kesehatan Jiwa masyarakat  dan pasien Covid-19,  menjadi perhatian  Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). 

Perhatian yang disampaikan IPK Indonesia dan PDSKJI, — bertepatan dan dalam rangka “Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2020” — dalam bentuk rilis hasil temuan lapangan dan riset, sekaligus mengantisipasi penanganan potensi masalah psikologis akibat beragam tantangan ke depan.

Dalam kaitan kolaborasi untuk mengukur kondisi kesehatan jiwa masyarakat selama pandemi Covid-19, Perhimpunan Dokter Spesialis kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK Indonesia) mengadakan penelitian dan mendapatkan  temuan dalam melakukan layanan pada masyarakat tentang Gambaran Masalah Psikologis Masyarakat Yang Mengakses Swaperiksa Web PDKSJI dan Gambaran Masalah Psikologis Pada Masyarakat Yang Mengakses Layanan Psikologi Klinis Selama Pandemi Covid-19.

“Sejak ditemukan kasus Covid-19 pertama kali, PDSKJI segera meluncurkan Swaperiksa Web guna mencegah kepanikan massal dalam suasana batin yang mencekam, sekaligus untuk membantu masyarakat dalam menangani perasaan tidak nyaman,” ujar DR. Dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS, selaku Ketua Umum PDSKJI,  di acara Webinar Media pada medio Oktober 2020

Dalam catatan,  masalah Psikologis,  selama Oktober 2020, jumlah pengisian swaperiksa masyarakat di web PDSKJI berjumlah 5661 buah, berasal dari 31 provinsi dengan temuan 68% mengalami masalah psikologis dan 32% tidak ada masalah psikologis.

DR. Dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS pun menegaskan, “Untuk menindaklanjuti tingginya prosentase swaperiksa yang mengalami gangguan, PDSKJI bertekad untuk membuka jangkauan layanan yang lebih luas dengan mendorong para profesional Kesehatan Jiwa   bersama dengan tujuan penemuan dan  penalataksaan lebih dini terhadap orang dengan masalah psikologis.”

Beberapa program strategis PDSKJI dalam penanggulangan kesehatan jiwa meliputi edukasi tenaga profesional kesehatan jiwa, edukasi masyarakat untuk memeriksakan diri, pendampingan jarak jauh, serta akses pelayanan yang mudah dan aman.

Layanan oleh Psikolog Klinis diberikan kepada individu, keluarga, atau pun komunitas, dengan jumlah Klien Individu sebanyak.14619 orang; Klien Keluarga sebanyak 927 keluarga; dan Klien Komunitas sebanyak 191 komunitas. 

Sekitar 67,8% dari penerima layanan individual adalah orang dewasa (sebanyak 9428 orang dewasa), klien anak atau remaja sebanyak 4690, sedangkan lansia merupakan kelompok usia yang paling sedikit mengakses layanan oleh psikolog klinis sebanyak 501 orang.

DR. Indria L. Gamayanti, M.Si, Psikolog menyampaikan, IPK Indonesia siap membantu Pemerintah untuk melakukan pendampingan dan layanan pada masyarakat guna mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat Indonesia. Dalam upaya menanggulangi masalah psikologis tertinggi yang ditemukan pada beragam kelompok usia, IPK Indonesia telah menjalin kolaborasi bersama berbagai pihak di antaranya dengan Kwartir Nasional Pramuka dengan Program Pelatihan Dukungan Psikologi Awal untuk membantu masyarakat agar mampu melakukan deteksi dini, penanganan keluhan maupun  gangguan psikologis pada tingkat awal; dan memahami kapan dan ke mana harus melakukan rujukan. Di sisi lain, IPK Indonesia siap untuk menerima rujukan  kasus-kasus yang memerlukan  tindakan profesional lebih lanjut.

[]Andriza Hamzah

Photo : Dok. PR Emerson

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *