Untuk konsumen dan pelanggan setianya, IKEA hadirkan potongan harga hingga 74%. Penawaran spesial dalam menyambut Perayaan Idul Fitri tahun ini, berlaku untuk lebih dari 1.200 produk, tersedia mulai dari kebutuhan perabot dapur hingga aksesori dekorasi rumah yang berlangsung dari tanggal 22 Maret 2024. Melalui program potongan harga besar-besaran untuk berbagai macam pilihan produk, IKEA mengundang masyarakat […]
Menandai Hari
Anak Nasional tahun ini, Pemerintah Indonesia mengharapkan agar anak-anak
Indonesia, yang populasinya mencapai 30 persen dari total jumlah penduduk
Indonesia, tetap tumbuh dan berkembang menjadi anak yang selalu gembira dan
bahagia serta mampu mengembangkan potensi diri secara positif.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Bintang Puspayoga menyatakan di tengah masa pandemi, anak Indonesia tetap harus merasakan kebahagiaan dan kegembiraan.
“Oleh karena itu, dalam perayaan Hari
Anak Nasional tahun ini kita mengusung ‘Anak
Indonesia Gembira di Rumah’,” kata Bintang Puspayoga dalam acara
peringatan HAN 2020 yang dilangsungkan secara virtual, Kamis (23/7/2020).
Selain gembira, Menteri Bintang Puspayoga juga
meminta anak Indonesia untuk terus positif, kreatif dan mengembangkan
diri.
“Orang tua memang mengalami tantangan
besar dalam masa pandemi, tapi ini
merupakan kesempatan bagi orang tua untuk semakin lebih sabar dan tetap
melakukan yang terbaik dalam memenuhi hak anak,” ucapnya lagi.
Ia juga meminta semua pihak untuk
memanfaatkan momentum pembatasan sosial dan keharusan belajar di rumah ini
sebagai kesempatan untuk semakin mengenal anak dan membangun komunikasi
positif.
“Saya sangat menghargai kerja keras
orang tua, pendamping dan pada guru yang terus mendampingi, membimbing dan
membina anak-anak dalam melewati masa pandemi ini,” imbuhnya.
Lektor Kepala Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.PD, pada kesempatan terpisah, menyatakan kegembiraan itu merupakan proyeksi dari kenikmatan, kesenangan dan kenyamanan.
“Jadi bisa dikatakan kegembiraan itu
akan muncul jika ada kebersamaan, kekeluargaan yang bergantung pada attachment, bukan pada kaitan darah,
kasih sayang, mencintai, memberi dan bersyukur,” kata Yusi Riksa.
Dengan membangun kegembiraan pada orang tua,
maka perasaan itu akan bisa ditularkan kepada anak. “Artinya, bukan
orang tua gembira sendiri. Tapi bergembira bersama, dengan tidak berprasangka
dan melihat segala sesuatu secara positif. Karena dengan berprasangka akan
menimbulkan bibit ketidaknyamanan,” ujarnya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan orang tua adalah
untuk melihat segala sesuatu dari perspektif anak.
“Jangan memandang anak sebagai objek,
tapi sebagai subjek yang memiliki cara pandang sendiri dalam melihat suatu hal.
Dan pahami bahwa rata-rata anak adalah generasi yang berbeda dengan generasi
orang tua,” urainya.
Anak sekarang, lanjutnya, adalah anak yang
terbiasa dengan IT, yang tidak terlalu memperhatikan detail dan mengerjakan
segala sesuatu dengan instan. “Maka kondisi ini membuat mereka,
secara emosional tidak matang dan membutuhkan advice pengarahan diri secara dialog singkat, bukan saran yang
berkepanjangan. Jadilah orang tua yang bisa memahami anak,” pungkasnya.
Kian Bersinar Pesonanya Jayapura, kian menjadi wilayah melebarkan bisnis dan pengembangan wisata. Dari melihat, mengawali tahun 2022, Waringin Hospitality Hotel Group kembali melebarkan sayapnya. Kali, ini dengan membawa brand Hotel 88, mereka akan merambah Jayapura dengan menghadirkan konsep Bintang 3, yang ditargetkan akan menjadi hotel termewah di kota itu. Corporate Director of Marketing Waringin Hospitality […]
Sebuah gelar acara memukau baru saja berlangsung. Adalah puncak dari program GnB Accelerator Batch Keempat dalam mengantarkan para penggiat startup mencapai keberhasilan mereka di industrinya masing-masing, seperti fintech, smart city innovation, research and consulting, kids & parenting educational platform, online catering dan student recruitment/educational services. Keberagaman industri yang terdapat pada batch keempat GnB Accelerator ini […]
Menurut hasil riset Mintel Global Consumer, satu dari tiga (33%) konsumen Indonesia merasa kondisi keuangan cukup baik, namun tidak memiliki cukup tabungan karena sudah habis untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar. Meski pun begitu, konsumen Indonesia menyatakan untuk mencoba hal baru (adventure) dan menyenangkan (playfulness). Di ajang Mintel Big Conversation di Jakarta, para periset dari Perusahaan intelijen […]