Go Green Lifestyle

Jadilah Pelopor Aksi Darurat Iklim

Panjangnya musim kemarau berlangsung, tak pelak, suhu bumi berpotensi makin meningkat, pelepasan emisi semakin besar, dan lapisan ozon semakin menipis.
Perubahan iklim adalah tantangan besar kehidupan manusia saat ini dan menjadi faktor penentu keselamatan bumi.
Maka pemuda pun menjadi tumpuan harapan untuk dapat mewariskan lingkungan hidup yang sehat kepada generasi berikutnya.
Kiranya, inilah yang menjadi gagasan dasar diselenggarakannya sesi “Climate Change 101 for Youth” yang diinisiasi oleh komunitas pecinta lingkungan Climate Rangers dan didukung oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.
Kegiatan bertempat di Hotel Marc Passer Baroe, ini merupakan bagian dari Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2019 bertema “Anak Muda dan Aksi Iklim”, yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Dunia mulai 23 September – 6 Oktober 2019.
Ada pun acara digelar dengan konsep kreatif yang berbeda-beda, mulai dari lokakarya, forum diskusi, kompetisi dan permainan, demo masak, siaran podcast, pembuatan ilustrasi dan komik kartun, program pembersihan lingkungan, hingga pertunjukanmusik dan pemutaran film.
“Uni Eropa secara konsisten melakukan Pekan Diplomasi Iklim setiap tahun. Tidak ada kata terlambat untuk mulai beraksi,” jelas Michael Bucki, Konselor Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.
Di acara yang sama, Andika Putraditama, Sustainable Commodities and Business Manager World Resources Institute (WRI) Indonesia mengungkapkan bahwa perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari pemanasan global yang antara lain disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca.
“Sebagai individu, kita dapat melakukan sesuatu dan berkontribusi memberi solusi kreatif terhadap upaya mitigasi perubahan iklim, melalui kegiatan sederhana sehari-hari. Misalnya menggunakan moda transportasi umum sehingga dapat mengurangi emisi, atau menanam lebih banyak pohon di rumah,” tutur Andika Putraditama.
Indonesia sendiri memegang peranan sangat penting terhadap perubahan iklim. Hal ini mengingat Indonesia memiliki hutan ke-3 terluas di Dunia dengan hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest) Kalimantan dan Papua.
Oleh sebab itu pemuda Indonesia perlu memiliki kesadaran dan kepedulian yang lebih tinggi.
“Generasi muda Indonesia sangat piawai menggunakan media sosial untuk menunjukkan eksistensinya. Nah, mari kita lebih bijak menggunakan media sosial untuk menyuarakan pesan-pesan aksi lingkungan,” gugah Akita Arum Verselita, Data Research Analyst and Media Outreach Mongabay Indonesia.
Sementara Nadine Chandrawinata, artis yang juga co-founder Sea Soldiers menyerukan seluruh generasi muda untuk menjadi agen perubahan. Katanya,”Kita tinggal bersama di bumi ini, demikian pula anak cucu kita. Bumi kita hanya satu, oleh karenanya kita tidak boleh menjadi generasi tumpul. Sebaliknya, pemuda Indonesia harus turut berpartisipasi aktif demi kelestarian bumi ini, sekarang juga.”

[]Andriza Hamzah
Photo : dok. Istimewa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *